![]() Sabtu, 28 September 2013 • 19.41 • 0 comments
STATISTIKA DAN
FUNGSINYA
Pada mulanya, kata
"statistik" diartikan sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka
(data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang
mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara.
Namun, pada perkembangan
selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan
keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan
yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Pada
dasarnya statistika mempunyai dua fungsi, yaitu
1)
Mendeskripsikan
keadaan dan membantu kesimpulan
2)
Membantu
di dalam membuat kesimpulan.
Statistik yang menunaikan fungsi pertama disebut statistik
deskriptif, sedangkan yang menunaikan
fungsi kedua disebut statistika inferensial.
STATISTIKA DESKRIPTIF
Statistika deskriptif
merupakan metode-metode yang
berkait dengan pengumpulan dan penyajian sekumpulan data, sehingga dapat
memberikan informasi yang berguna.
Sedangkan menurut Sudjana (1996:7)
menjelaskan : Fase statistika dimana hanya berusaha melukiskan
atau mengalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan
tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif
STATISTIKA
INFERENSIAL
Statistika inferensial menaruh perhatian kepada dua persoalan poko,
1) Menaksir
setiap kesimpulan statistik adalah kesimpulan tentang parameter populasi dan
2)
Menguji
hipotesa
Perkataan inferensial berasal dari kata “to infer” yang kurang
lebih berarti menyimpulkan. Kesimpulan yang dimaksudkan bukan saja berlaku
peristiwa yang benar-benar diamati, akan tetapi juga pada peristiwa-peristiwa
sejenis lainnya yang lebih besar ruang lingkupnya. Hakekat dari setiap
kesimpulan statistik adalah kesimpulan tentang daerah yang lebih luas tersebut.
Akan tetapi karena biasanya tidak mungkin
atau tidak terlalu praktis untuk mengobservasi seluruh populasi, kesimpulan
tentang populasi biasanya ditarik hanya berdasarkan kesimpulan sampel, yaitu
sebagian kecil dari populasi tersebut. Jadi, dari data tentang sejumlah sampel
yang dapat diamati menggeneralisasikan kesimpulan kita terhadap populasi dari
mana sampel tersebut berasal. Generalisasi semacam itu tidak dikerjakan dalam
statistik deskriptif. Penarikan kesimpulan semacam itu dapat dilakukan asal
saja beberapa pensyaratan yang diperlukan dapat dipenuhi. Metode statistik
memberikan beberapa aturan tertentu agar kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
dari sampel dapat dipercaya hasilnya. Aturan-aturan tersebut antara lain
menyangkut cara-cara yang ditempuh dalam menentukan sampel, hubungan dari sampel-sampel
yang ditarik, jenis pengukuran yang dapat dicapai dan sifat distribusi
populasi.
Di samping itu statistika
inferensial, dengan menggunakan bahasa kemungkinan, memberikan juga beberapa
patokan seberapa besar seharusnya suatu perbedaan skor yang diamati untuk dapat
mengatakan, bahwa perbedaan tersebut merupakan suatu perbedaan yang berarti
bukan sekedarperbedaan yang bersifat kebetulan yang terjadi karena adanya
variasi-variasi dari skor individu yang menyusun sampel tersebut.
Atau dengan kata lain Statistik inferensial merupakan kebalikan dari statistika deskriptip, statistika infrensial
merupakan statistik yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakterisktik atau ciri
dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial dilakukan
suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal yang bersifat khusus
(kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga
statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan.
REFERENSI
Ardhana,Wayan. BEBERAPA
METODE STATISTIK UNTUK PENELITIAN PENDIDIKAN.Surabaya:Penerbit Usaha
Nasional.
Label: STATISTIKA
|
dyas ayu lupita
Thank for coming
![]() Welcome TOP 10 of 27
Tagboard
Leave your footprint here, dont use harsh words :P
Welcome
Thank for following me
![]() Credits
Up!
![]() TOTAL PENGUNJUNG |